Indonesia Mengajar

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa harus didukung bacaan yang berkualitas dan buku sebagai penunjang pendidikan. Maka, Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, yang telah menerima 20.000 buku pelajaran dan nonpelajaran, akan membagikan buku tersebut ke sejumlah daerah di Indonesia.


Direktur Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, menyatakan, buku-buku tersebut akan diserahkan kepada 120 sekolah dasar di 14 kabupaten dan 14 provinsi. "Diharapkan buku itu bisa sampai di tempat tujuan untuk dimanfaatkan oleh siswa," katanya di Jakarta, Jumat (16/12).

Beberapa sekolah yang akan mendapatkan buku itu antara lain terdapat di Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Lebak (Banten), Kapuas Hulu (Kalbar), Gresik (Jatim), Bima (Nusa Tenggara Barat), Kabupaten Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur), Sangihe (Sulawesi Utara), Maluku Tenggara Barat (Maluku) dan Kabupaten Fakfak (Papua Barat).


Pengajar Muda


Selain pemberian sumbangan buku, kata Hikmat, melalui program tersebut, juga akan dikirimkan sejumlah guru (pengajar muda) ke kawasan-kawasan terpinggir di tanah air. Hikmat juga menyatakan, minat anak muda Indonesia untuk mengajar di daerah pelosok ternyata tergolong tinggi. "Hal itu bisa dilihat dari jumlah pendaftar yang mencapai ribuan orang," katanya.

Pada tahap pertama, jumlah pendaftar untuk program Indonesia Mengajar terdiri dari 1.380 orang, kemudian dilakukan seleksi, sebanyak 51 orang diterima. Pada kesempatan tahap kedua terdapat sebanyak 4.200 orang pendaftar dan mereka yang diterima sebanyak 72 orang.

Sedangkan pada tahap ketiga terdapat sebanyak 5.200 orang peminat di mana yang diterima sebanyak 47 orang. Pada tahap keempat yang mendaftar lebih dari 7.000 orang, tapi mereka yang diterima pada tahap keempat belum diumumkan. Rencananya, kata Hikmat, para tenaga pengajar muda tersebut akan ditempatkan di wilayah pelosok selama satu tahun untuk mengajar di sejumlah sekolah dasar.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT Kapal Api Global, Ihsan Mulia Putri, menyatakan, buku itu merupakan buku yang diserahkan oleh produsen kopi kemasan itu. "Penyerahan 20.000 buku disampaikan untuk sejumlah sekolah di seluruh pelosok Tanah Air dengan program bernama, 'Secangkir Semangat Selangit Harapan," katanya.

Distribusi buku pelajaran itu dilaksanakan lewat kerja sama dengan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Menurut Ihsan, pada awalnya pihaknya menargetkan untuk mendonasikan 10.000 buku. "Namun karena antusiasme masyarakat dalam mendukung gerakan tersebut, maka jumlah buku yang akan disumbangkan menjadi 20.000 yang bermanfaat untuk para siswa," katanya.

Dengan kepedulian dan pencapaian ini, kata Ihsan, merupakan bukti kuatnya semangat untuk memajukan Indonesia. "Dengan kepedulian kita semua untuk menuju Indonesia yang lebih maju," katanya. Program pembagian buku gratis itu dianggap bisa menjadi salah satu upaya mempersiapkan semua siswa dalam menghadapi standarisasi pendidikan di Indonesia. Pemerataan pendidikan selama ini baru sebatas pemerataan Ujian Nasional (UN) dengan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda. Hal itu di antaranya terkait dengan sarana penunjang pendidikan seperti buku pelajaran dan tenaga pengajar serta kelengkapan lainnya.


wartakota.co.id

03 Januari 2012 0 comments

0 comments:

Posting Komentar

html hit counter

powered by
Free Domain Name